UFO...kah ?
Agun Awan, S.Pd. Jl.Bandar Ngalim Gg.II/1-A, Bandar Kidul, Mojoroto, Kediri, Indonesia.
Warga dari berbagai tempat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai berdatangan ke lokasi crop circle di Berbah sejak pukul 05.30 WIB, Senin (24/01/2011). Deretan sepeda motor berjajar memanjang di sepanjang Jalan Jogja-Prambanan. Mereka berusaha sedekat mungkin berada di areal pola aneh itu.
Namun, berdasarkan pengamatan Tribun Jogja, pemilik sawah sudah melakukan penutupan terhadap areal yang menjadi lokasi pola misterius itu. Sekeliling sawah sudah ditandai dengan tali dan diberi tanda dilarang masuk.
Fahrur Rozi, putra dari salah satu pemilik lahan persawahan itu, menuturkan, ia bersama para pemilik lahan lainnya sudah menutup sawah sejak Minggu (23/01/2011), sore. “Padinya jadi rusak semua gara-gara diinjak penonton,” ujarnya.
Banyak pengunjung yang juga penasaran melihat dalam bentuk utuh dari puncak Gunung Suru, nama bukit di dekatnya, sebagai tempat terbaik untuk menikmati crop circle. Sugeng (28), misalnya, rela mendaki demi melihat fenomena yang menjadi topik perbincangan ini.
“Saya tahu kejadian ini dari sebuah situs di internet,” akunya. Bentuk crop circle selama ini sering dikait-kaitkan dengan cerita tentang UFO (unidentified flying object) dan alien.
Ahli Penerbangan:
UFO Sulit Dideteksi
Ahli teknologi penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Yogyakarta Dr Ir Djarot Wahyu S MT menyatakan Unidentified Flying Object (UFO) sulit dideteksi.
Karena itu sangat sulit menyimpulkan pola aneh atau jejak misterius di areal persawahan Desa Rejosari, Jogotirto, Berbah, terkait dengan UFO.
“Belum ada teknologi penerbangan di Indonesia yang menjangkau dan mendeteksi pendaratan obyek tak dikenal seperti UFO,” kata Djarot kepada Tribun Jogja (grup Tribunnews Network) di ruang kerjanya, Senin (24/01/2011).
Kepala Jurusan Penerbangan STTA Yogyakarta itupun secara pribadi belum bisa memastikan lingkaran raksasa itu merupakan bekas pendaratan dari pesawat UFO. “Belum ada ilmu yang mempelajarinya di sini,” tambahnya.
Lingkaran raksasa yang disinyalir sebagai bekas pendaratan pesawat UFO, berada tepat di bawah saluran udara tegangan ekstra tinggi. Kabel di atas lingkaran itu juga tidak mengalami kerusakan sedikitpun.
“Jika dilihat bekasnya, bilamana itu sebuah pesawat, memang luar biasa. Teknologi pesawat paling canggih pun tidak bisa mendarat seperti itu tanpa merusak kabel sutet,” kata Djarot.
Ia menambahkan, bentuk lingkaran yang membekas di areal persawahan warga ini pun dianggapnya juga tidak lazim bentuk dari pesawat yang ada sekarang.
Buatmu : Istriku & 2 anakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar