4 Desember 2010

CIRI KHAS KAWASAN ASIA TENGGARA
Agun Awan, S.Pd. (Jl.Bandar Ngalim Gg.II/1-A, Bandar Kidul, Mojoroto, Kediri, Indonesia)

1. Lokasi Kawasan Asia Tenggara

Asia Tenggara terletak pada 21°LU yang dibatasi oleh negara Myanmar dan negara yang berada di ujung selatannya adalah negara kita, Indonesia (11°LS). Sedangkan wilayah baratnya dibatasi oleh negara Indonesia, Malaysia, dan Myanmar (95°BT) dan ujung timurnya berbatasan dengan negara Papua New Guinea. Jadi, negara Papua New Guinea tidak termasuk wilayah Asia Tenggara. Secara geografik, lokasi kawasan Asia Tenggara terletak antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, serta berada di antara Benua Asia sebelah utara, Benua Australia di selatan, dan di sebelah timurnya adalah Benua Amerika.

2. Bentang Alam

Secara geologis, alam Asia Tenggara merupakan daerah pertemuan dua pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania dan bertemu di Indonesia. Tepatnya di perairan Sibolga, arah barat laut Palung Banda. Rangkaian pegunungan (lipatan) muda di atas membentuk suatu busur kurva linear, yang beberapa bagiannya ada di bawah permukaan laut. Selain daerah pegunungan lipatan muda, bentang alam Asia Tenggara terdiri atas daerah batuan tua dan daerah lembah. Daerah batuan tua terdapat di bagian tengah, yang meliputi Plato Tua Yunan dan Indo Cina yang terbentuk pada masa pra-kambium, dan rangkaian Pegunungan Indo-Malaysia. Batuan tua itu banyak mengandung bijih timah sehingga dapat menopang perekonomian sebagian negara di wilayah itu.
Di sela-sela rangkaian pegunungan itu terdapat hamparan dataran rendah yang letaknya di lajur aliran dan delta sungai-sungai besar di kawasan itu, seperti Sungai Mekong, Sungai Irawadi, Sungai Salween, Sungai Chao Phraya, dan Sungai Kapuas.

3. Aspek Kesejarahan

Bangsa-bangsa Asia Tenggara adalah bangsa yang termasuk ke dalam ras Malayan Mongoloid, yang dalam perkembangan selanjutnya banyak menerima pengaruh kebudayaan India, Arab (Gujarat), dan Cina. Selain memiliki persamaan keturunan, bangsa-bangsa Asia Tenggara memiliki masa-masa kesejarahan yang hampir sama. Baik bangsa Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Myanmar (Birma), Vietnam, Laos, dan Kamboja, terkecuali Thailand, sama-sama pernah dijajah oleh bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis).

4. Penduduk dan Kegiatan Perekonomiannya

Jumlah penduduk Asia Tenggara sampai dengan tahun 1991 tercatat sekitar 445 juta jiwa.


5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kehidupan Ekonomi di Asia Tenggara

Kawasan Asia Tenggara memiliki nilai strategis bagi bangsabangsa  lain di dunia, baik dilihat dari potensi alam, maupun dari kondisi geografisnya.

1) Potensi alam Asia Tenggara memiliki nilai strategis, karena:

a) menghasilkan hampir 2/3 produksi timah dunia, terutama: Malaysia, Indonesia, dan 
    Thailand;
b) penghasil karet alam terbesar di dunia, terutama Malaysia dan Indonesia;
c) penghasil kopra terbanyak di dunia, terutama Filipina, Malaysia, dan Indonesia;
d) menghasilkan kayu lapis, hasil hutan tropis, dan komoditi pertanian lainnya;
e) penghasil beras terbesar di Asia.

2) Kondisi geografis Asia Tenggara memiliki nilai strategis karena:

a) merupakan jembatan perhubungan antarkawasan Asia dengan Australia, Samudra Pasifik 
    dengan Samudra Indonesia (Hindia), juga dunia barat dengan dunia timur;

b) Bangkok merupakan pelabuhan internasional;

c) Singapura merupakan pelabuhan transit internasional.

Dengan besarnya potensi pengembangan ekonomi yang dimiliki oleh bangsa-bangsa Asia tenggara, bermunculanlah negara-negara industri baru di kawasan itu. Negara-negara tersebut ialah Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Namun, satu hal yang masih menjadi kendala ke arah itu, yaitu kualitas sumber daya manusia di negara-negara Asia tenggara masih rendah.

6. Posisi Kawasan Asia Tenggara di Dunia

a. Ditinjau dari Aspek Politis

Asia Tenggara berdasarkan kedudukannya yang terletak di antara tiga benua: Asia, Amerika, dan Australia menjadikannya sebagai kawasan yang sangat terbuka bagi pengaruh-pengaruh berbagai macam politik (baca: kepentingan) dari ketiga benua itu. Dapat dikatakan bahwa sampai pertengahan abad XX, seluruh kawasan ini, kecuali Thailand, merupakan kawasan yang terus bergolak.
Pada abad XVI, Belanda melalui VOC, menancapkan kukukuku kekuasaannya atas wilayah Netherlands Indie, yang sejak tahun 1945 melalui perang kemerdekaan berubah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada abad XIX, Inggris mengambil alih pemerintahan di Myanmar dan Malaya. Prancis menguasai Indo-Cina. Kemudian pada Perang Asia Timur, kawasan ini, kecuali Thailand, dikuasai oleh bala tentara Jepang. Sejak berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara di Asia Tenggara satu per satu mendapatkan kemerdekaan dengan caranya masing-masing.

b. Ditinjau dari Aspek Ekonomi

Letak Asia Tenggara sangat strategis bagi lalu lintas perdagangan antara Benua Asia, Australia, dan Amerika. Hal  tersebut menyebabkan kawasan ini mempunyai letak ekonomis yang menguntungkan. Apalagi negara-negaranya masih menghadapi persoalan-persoalan ekonomi yang pelik dalam usahanya untuk menyejahterakan negara masing-masing. Hanya beberapa negara saja yang sudah dapat mengatasi persoalan ekonominya, kebanyakan masih memerlukan bantuan PBB dan badan-badan donor lainnya. Usaha bersama yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam menghadapi persoalan ini ialah dengan mendirikan ASEAN (Association of South East Asia Nations).

c. Ditinjau dari Aspek Sosial Budaya

Kawasan ini, karena letaknya, pernah menjadi ajang pertemuan dari pengaruh kebudayaan-kebudayaan utama dalam sejarah, termasuk agama-agama besar bersaing untuk mendapatkan pengikut. Berabad-abad kebudayaan India dan Cina meresap ke dalam kebudayaan kawasan ini. Tidak sedikit adat kebiasaan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang berasal dari Timur Tengah, Arab, dan Eropa. Pengaruh kebudayaan Jepang juga pernah melanda kawasan ini karena sebagian kawasannya pernah dikuasai oleh pemerintahan militer Jepang selama beberapa tahun. Semua gelombang pengaruh ini menyebabkan adanya suatu percampuran berbagai adat dan kebiasaan. Walaupun demikian, yang tampak paling dominan dalam  kehidupannya sekarang adalah kebudayaan asli daerah mereka masing-masing.

Sumber :
Dewi, Nurmala, 2009, Geografi 3 : untuk SMA dan MA Kelas XII, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 122 – 125.

Buatmu : Inung, Sandhi & Savana

Tidak ada komentar: