19 Oktober 2010

ANTISIPASI MUDIK LEBARAN 2010

Agun Awan, S.Pd. (Jl.Bandar Ngalim Gg. II/1-A, Bandar Kidul, Mojoroto, Kediri, Indonesia)


Ilustrasi_suramadu Menghadapi Lebaran tahun 2010 kemarin, pengamanan di Jembatan Suramadu semakin ditingkatkan dengan melibatkan pihak-pihak terkait sekaligus membentuk petugas kemananan gabungan. Petugas terdiri dari Diretorat Kepolisian Air (Ditpolair) Polda Jatim, TNI Angkatan Laut (AL), Jasa marga, polisi lalu lintas, dan beberapa pihak terkait.  Perjanjian dilakukan dengan  menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sistem penanganan keamanan menjelang Lebaran.


Dalam perjanjian itu semua pihak memiliki tugas masing -masing untuk membantu pengamanan dan kenyamanan para pemudik. Misalnya tentang pengamanan di laut, aparat TNI AL dan Ditpolair aktif melakukan patroli selama 24 jam penuh. Kemudian, di darat, polisi jalan raya (PJR) tol Suramadu patroli di atas jembatan, dan polisi lalu lintas bertugas mengamankan arus kendaraan di jalan akses menuju Suramadu. Menurut Anang, untuk musim arus mudik saat ini, pihaknya mendapat bantuan satu kapal motor patroli dari Markas Besar Polri.


Dengan adanya bantuan itu, maka Ditpolair saat ini memiliki dua kapal patroli. "Satu unit kapal bantuan Mabes Polri kami gunakan untuk memantau tempat-tempat wisata laut yang berada di sekitar perairan Jawa Timur, sedangkan satu unit lainnya untuk menjaga keamanan Jembatan Suramadu," . ungkap Direktur Polisi Air Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Anang S Hidayat, di Surabaya, seperti yang dilansir dari Antara dan suarakarya.com

Patroli di bawah Suramadu memang sudah rutin kami lakukan, dan tidak ada penambahan pasukan khusus," kata Anang menambahkan. Disinggung tidak dibangunnya pos pengamanan di bawah Jembatan Suramadu, perwira menengah tersebut mengaku sengaja tidak membangunnya. Penambangan pengamanan dilakukan dengan memasang belasan kamera CCTV (closed circuit television) untuk memantau arus lalu lintas laut, khususnya kapal yang melintas di bawah Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu).

Menurut dia, pembangunan pos di laut dikhawatirkan akan mengganggu arus lalu lintas laut. "Dulu sudah pernah kami pikirkan, namun melalui berbagai pertimbangan dengan pihak lainnya, maka kami sepakati tidak ada pos pengamanan. Selain itu, kami khawatir mengganggu arus lalu lintas laut, terutama kapal yang melintas di bawah jembatan," kata Anang.

Jalan Akses Madura
Sementara itu untuk keamanan di Jalan Akses Suramadu  khususnya di Bangkalan dan sekitarnya juga telah disiagakan  sebanyak 773 satuan keamanan yang  tergabung dalam pasukan Operasi Ketupat Semeru 2010, Para personil merupakan petugas gabungan yang terdiri dari 303 satuan Polres, 30 personil Lanal Batu Poron, dan 60 personil TNI, sedangkan Dishub sebanyak 350 personil, ditambah Satpol PP 30 personil.

Bupati Bangkalan Fuad Amin di halaman Mapolres Bangkalan saat memimpin upacara gelar Opareasi Ketupat 2010 menyatakan, adanya gelar pasukan menunjukkan Pemerintah Kabupaten Bangkalan telah siap menyambut kedatangan para pemudik dari penjuru daerah yang akan merayakan lebaran di Madura. Di samping itu, seluruh satuan petugas, juga siap melayani pemudik sampai di kampung halaman.

Untuk Serpas (geser pasukan), akan dimulai sejak hari Jumat Jumat (3/9/2010). Setiap petugas akan menempati pos keamanan yang telah ditentukan. Selain itu jumlah penempatan personil disesuaikan dengan tingkat kerawanan, baik itu rawan kriminal ataupun rawan laka lantas.

Sementara Kabag Ops Polres Bangkalan, Kompol Abd Rohim, menjelaskan, seluruh pesonil Operasi Ketupat akan mengamankan 8 pos pengaman. Untuk pos pam jembatan Suramadu akan dijaga 68 personil, pelabuhan Kamal 48 personil sedangkan pos yang lainnya hanya dijaga 30 personil. ”Karena jembatan Suramadu merupakan pintu masuk arus mudik di Madura selain pelabuhan Kamal , maka kita perketat penjagaannya dengan menambah jumlah personil,” ungkap Abd Rohim lebih lanjut.  (ash/ant/suarakarya/beritajatim)

Buatmu : Inung, Sukma & Savana.

Tidak ada komentar: