Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera mengganti nama jalan akses menuju jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dari Jalan Kedung Cowek, menjadi Jalan H. Muhammad Noer.
Walikota baru Surabaya Tri Rismaharini, kepada wartawan, mengatakan, hari Rabu (29/9/2010) yang lalu bahwa DPRD telah mengesahkan raperda pengesahan nama jalan, salah satunya pengubahan nama Jalan Kedung Cowek menjadi Jalan H. M. Noer.
Pengusulan penggantian nama jalan tersebut mengacu pada tokoh mantan gubernur Jawa Timur yang menjadi pemrakarsa berdirinya jembatan Suramadu. "Memang raperdanya sudah digedok tadi," ujar Risma saat ditemui di gedung DPRD Surabaya, Rabu (29/9/2010).
Jalan Moch Noer dimulai dari perempatan Jl Raya Kenjeran sampai pintu masuk tol Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Jalan ini memiliki panjang kurang lebih 4,22 km. Serta sisi timur melintasi, antara lain, jalan Gading I, Kapas Gading Madya, Bulak Rukem Timur. Sisi barat melintasi Jl Tuwowerejo, Kapas Madya IA, Kedung Cowek III.
Saat ini Pemerintah kota Surabaya tengah berkoordinasi dengan Badan Pertahanan Negara (BPN) Kota Surabaya untuk mengantisipasi persoalan administrasi dokumen kependudukan terkait alamat KTP, akte dan lainnya.
Penggantian nama jalan tersebut bukan hanya berimplikasi terhadap nama dan alamat KTP warga Kedung Cowek, melainkan juga menyangkut nama-nama tanah dan kegiatan administrasi lainnya, sehingga perlu waktu untuk sosialisasi.
Sementara itu di Sisi Madura, Dewan Pembangunan Madura (DPM) akan memperjuangkan nama almarhum H Muhammad Noer mantan Gubernur Jatim menjadi nama jalan akses Jembatan Suramadu di sisi Madura. DPM mengusulkan pada Bupati Bangkalan agar pergantian nama jalan tersebut segera diproses.
Ketua DPM, Ahmad Zaini, Kamis (30/9) mengatakan, Pemkab Bangkalan seharusnya lebih cepat merespon usulan nama HM Noer sebagai nama jalan di akses Suramadu dibandingkan Pemkot Surabaya.
Kesediaan Pemkot Surabaya yang telah menjadikan nama beliaunya sebagai nama jalan pengganti Jl Kedungcowek yakni akses sisi Surabaya, adalah bentuk mulia dalam mengenang jasa perjuangan beliaunya.
Upaya tersebut seharusnya direspon lebih cepat oleh Pemkab Bangkalan, karena sosok HM Noer adalah putra terbaik Madura yang sejak awal telah memperjuangkan terwujudnya Jembatan Suramadu.
Guna terwujudnya nama HM Noer sebagai nama jalan di akses Suramadu sisii Madura, DPM akan menemui Bupati Bangkalan untuk menyampaikan hal itu. Jika nama beliau dijadikan nama jalan dari akses di sisi Surabaya hingga Madura. Hal ini sangat baik sebagai sarana pengingat pada masyarakat yang melintasi jembatan, bahwa terwujudnya Jembatan Suramadu nama beliau adalah perintisnya.
Walikota baru Surabaya Tri Rismaharini, kepada wartawan, mengatakan, hari Rabu (29/9/2010) yang lalu bahwa DPRD telah mengesahkan raperda pengesahan nama jalan, salah satunya pengubahan nama Jalan Kedung Cowek menjadi Jalan H. M. Noer.
Pengusulan penggantian nama jalan tersebut mengacu pada tokoh mantan gubernur Jawa Timur yang menjadi pemrakarsa berdirinya jembatan Suramadu. "Memang raperdanya sudah digedok tadi," ujar Risma saat ditemui di gedung DPRD Surabaya, Rabu (29/9/2010).
Jalan Moch Noer dimulai dari perempatan Jl Raya Kenjeran sampai pintu masuk tol Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Jalan ini memiliki panjang kurang lebih 4,22 km. Serta sisi timur melintasi, antara lain, jalan Gading I, Kapas Gading Madya, Bulak Rukem Timur. Sisi barat melintasi Jl Tuwowerejo, Kapas Madya IA, Kedung Cowek III.
Saat ini Pemerintah kota Surabaya tengah berkoordinasi dengan Badan Pertahanan Negara (BPN) Kota Surabaya untuk mengantisipasi persoalan administrasi dokumen kependudukan terkait alamat KTP, akte dan lainnya.
Penggantian nama jalan tersebut bukan hanya berimplikasi terhadap nama dan alamat KTP warga Kedung Cowek, melainkan juga menyangkut nama-nama tanah dan kegiatan administrasi lainnya, sehingga perlu waktu untuk sosialisasi.
Sementara itu di Sisi Madura, Dewan Pembangunan Madura (DPM) akan memperjuangkan nama almarhum H Muhammad Noer mantan Gubernur Jatim menjadi nama jalan akses Jembatan Suramadu di sisi Madura. DPM mengusulkan pada Bupati Bangkalan agar pergantian nama jalan tersebut segera diproses.
Ketua DPM, Ahmad Zaini, Kamis (30/9) mengatakan, Pemkab Bangkalan seharusnya lebih cepat merespon usulan nama HM Noer sebagai nama jalan di akses Suramadu dibandingkan Pemkot Surabaya.
Kesediaan Pemkot Surabaya yang telah menjadikan nama beliaunya sebagai nama jalan pengganti Jl Kedungcowek yakni akses sisi Surabaya, adalah bentuk mulia dalam mengenang jasa perjuangan beliaunya.
Upaya tersebut seharusnya direspon lebih cepat oleh Pemkab Bangkalan, karena sosok HM Noer adalah putra terbaik Madura yang sejak awal telah memperjuangkan terwujudnya Jembatan Suramadu.
Guna terwujudnya nama HM Noer sebagai nama jalan di akses Suramadu sisii Madura, DPM akan menemui Bupati Bangkalan untuk menyampaikan hal itu. Jika nama beliau dijadikan nama jalan dari akses di sisi Surabaya hingga Madura. Hal ini sangat baik sebagai sarana pengingat pada masyarakat yang melintasi jembatan, bahwa terwujudnya Jembatan Suramadu nama beliau adalah perintisnya.
Buatmu : Inung, Sukma & Savana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar